Penerapan Teknologi Kincir Angin Savonius Dalam Mengatasi Kebutuhan Air Di Nagari Pandam Gadang

  • Ambiyar Ambiyar Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
  • Hendri Nurdin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
  • Refdinal Refdinal Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
  • Nofri Helmi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Keywords: kincir angin, savonius, potensi energi, air, teknologi terapan

Abstract

Kabupaten   Lima   Puluh   Kota   memiliki   topografi   bervariasi   antara   datar, bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian dari permukaan laut antara 110 meter dan 2.261 meter. Di daerah ini terdapat 13 buah sungai besar dan kecil yang mengalir dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan atau irigasi persawahan. Selain kebutuhan air untuk persawahan bagi daerah yang berada pada dataran tinggi juga dibutuhkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Nagari Pandam Gadang Jorong Ikan Banyak Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota (± 145 Km dari Kota Padang) merupakan salah satu daerah yang berada pada dataran tinggi dan memiliki rata-rata persawahan tadah hujan. Persawahan yang dikelola masyarakat bersifat sawah tadah hujan, dimana kebutuhan air untuk persawahan ini hanya berharap dari air hujan saja. Menurut informasi yang diperoleh dari survei ke kelompok tani Usaha Bersama dan kelompok tani Payung Organik, permasalah kebutuhan air untuk persawahan ini menjadi faktor utama. Terlebih lagi ketika musim kemarau yang setiap tahun pasti terjadi (diperkirakan ± 2 bulan) sehingga banyak persawahan ini yang kekurangan air. Belum lagi kebutuhan air bersih yang sampai sekarang belum memadai dan terpenuhi. Masyarakat mensuplai air bersih harus mengambil dari sungai atau mengambil dari daerah tetangga dan terkadang juga harus membeli. Solusi yang dilakukan oleh masyarakat ketika musim kemarau terjadi yaitu menggantinya dengan tanaman pancaroba. Tetapi permasalahan utama juga tak terselesaikan yaitu mensuplai kebutuhan air bersih dan persawahan. Terkadang pada musim kemarau sumber air sungai juga bisa kekeringan dan tak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Daerah ini memiliki potensi angin yang belum termanfaatkan oleh masyarakat, dimana kecepatan angin rata-rata 5 sampai 7 m/det. 

Tim pelaksana dalam mengatasi permasalahan mitra akan memanfaatkan Solusi yang ditawarkan ini berupa penerapan teknologi tepat guna berupa pemanfaatan energi angin sebagai penggerak kincir angin savonius untuk menggerakkan pompa air yang di suplai dari sumber mata air yang terdekat ke lahan persawahan. Dari rancang bangun kincir angin savonius tersebut memiliki karakteristik empat tingkatan sudu (blade) yang berpola setengah lingkaran. Posisi sudu (blade) kincir antara satu dengan lainnya berada pada posisi selisih 30 derajat. Masing masing sudu (blade) memiliki ukuran 2,3 m dan tinggi 1 m sehingga ketinggian keseluruhan sudu kincir   menjadi 4 m. Konstruksi tower kincir dengan ketinggian 6 m dan pada bagian bawah ujung poros kincir dihubungkan dengan pompa torak yang memiliki kapasitas pemompaan atau debit sebesar 2,84 liter/menit (lpm) pada kecepatan angin rata-rata 2,1 m/detik. Diperkirakan dalam 1 hari angin berhembus selama 8 jam untuk dapat menggerakkan sudu kincir sehingga kerja pompa dapat mensuplai air sebesar 1,36 m3/hari. Air yang dipompakan diarahkan ke bak penampungan yang dibangun di lokasi yang tinggi. Selama sumber mata air masih mengalir dan angin masih bertiup maka pompa secara terus-menerus memompakan air ke bak penampungan. Nantinya dari bak penampungan akan akan dialirkan ke persawahan yang berada di atas dan akan terus mengalir ke persawahan yang berada di bawah. Selain itu, sebahagian air juga dapat dipergunakan untuk kebutuhan air bersih di masyarakat sehingga tetap akan terpenuhi.

 

Published
2019-04-13

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.